Contents
Apa Itu Sifilis ?
Apa Itu Sifilis ? Penyakit Sifilis termasuk dalam salah satu penyakit seksual yang sangat menular yang terutama menyebar melalui aktivitas seksual berupa seks vaginal, seks oral maupun anal. Penyakit ini juga bisa ditularkan pada orang lain melalui kebiasaan berciuman atau kontak tubuh yang terinfeksi. Meskipun penyakit ini menyebar dari luka, sebagian besar luka tersebut tidak mudah dikenali. Orang yang terinfeksi sering tidak menyadari penyakit ini dan tanpa sadar telah menularkan pada pasangan seksualnya.
Apa Itu Sifilis ? Wanita hamil dengan penyakit ini bisa menularkan infeksi pada bayi mereka. Jenis penyakit ini, disebut sifilis kongenital dan bisa menyebabkan kelainan atau bahkan kematian pada bayi yang baru lahir. Sifilis tidak dapat ditularkan oleh kursi toilet, kenop pintu, kolam renang, bak air panas, bak mandi, pakaian bersama, atau peralatan makan.
Penyebab Sifilis
Infeksi menular seksual sifilis ini disebabkan oleh bakteri Treponema Pallidum. Bakteri ini dapat disebarkan melalui seks vaginal, anal, atau oral tanpa penghalang kondom atau lateks / poliuretan. Penyakit ini memiliki beberapa fase. Orang yang terinfeksi sifilis primer mungkin memiliki gejala luka terbuka tanpa rasa sakit, yang disebut chancres di daerah genital atau dubur atau di sekitar mulut. Luka ini biasanya sembuh sendiri dalam tiga sampai enam minggu. Pada tahapan sifilis sekunder, orang akan sering mengalami ruam dan rambut rontok. Jika tidak diobati, sifilis dapat berlanjut ke tahap laten yang umumnya tidak memiliki gejala yang terlihat namun dapat menyebabkan kerusakan pada organ jantung, otak, dan organ lainnya. Sifilis dapat diobati dengan antibiotik. Tanpa perawatan, sifilif bisa merusak organ tubuh Anda, sehingga menyebabkan komplikasi parah dan bahkan kematian.
Gejala Sifilis
Sifilis Primer
Gejala Sifilis untuk tahap pertama biasanya muncul 10 hari sampai 3 bulan setelah Anda terkena sifilis. Anda mungkin dapat melihat kelenjar getah bening di dekat pangkal paha Anda yang membesar.
Biasanya, tanda sifilis pertama yang terlihat adalah luka kecil tanpa rasa sakit (dokter menyebutnya “chancre”) pada kulit dan biasanya muncul beberapa luka. Luka ini biasanya muncul di tempat bakteri masuk ke tubuh Anda. Tidak akan terasa sakit, dan mungkin tersembunyi di dalam rektum atau vagina. Anda mungkin tidak tahu bahwa Anda memiliki luka tersebut. Luka ini akan sembuh sendiri sekitar 3 sampai 6 minggu. Tapi bukan berarti infeksi hilang, melainkan Anda akan memasuki tahap kedua sifilis.
Sifilis Sekunder
Sekitar 2 sampai 10 minggu setelah tahap sifilis pertama muncul, Anda mungkin mengalami beberapa gejala berikut :
- Ruam kulit yang menyebabkan luka kecil dan kemerahan
- Sakit di mulut, vagina, atau anus
- Demam
- Kelenjar yang membengkak
- Penurunan berat badan
- Rambut rontok
- Sakit kepala
- Kelelahan ekstrem
- Sakit persendian
Jika Anda tidak segera mendapatkan perawatan, gejala akan hilang sementara. Tahapan ini bisa bertahan sampai satu tahun. Bahkan jika gejala tidak kembali muncul, infeksi masih tetap ada di dalam tubuh Anda. Sifilis akan bertambah parah, dan dapat menularkan pada pasangan seksual Anda.
Sifilis Laten
Jika infeksi tidak diobati pada sifilis sekunder, maka penyakit ini dapat berlanjut ke fase laten (tersembunyi). Tidak semua orang yang menderita sifilis akan mengalami tahap ini. Jika Anda mengalaminya, biasanya Anda tidak akan memiliki gejala apapun, selama bertahun-tahun. Dalam beberapa kasus, gejala tidak akan pernah kembali. Tapi infeksi tetap tidak hilang dan hanya akan berlanjut ke tahap tersier.
Sifilis Tersier
Ini adalah tahap sifilis terakhir yang paling parah. Bisa muncul 10 sampai 30 tahun setelah infeksi awal. Anda mungkin akan mengalami kerusakan organ permanen. Komplikasi ini bisa meliputi :
- Masalah otak (neurologis)
- Infeksi dan pembengkakan selaput sekitar otak dan sumsum tulang belakang
- Mati rasa
- Gangguan pendengaran
- Masalah visual atau kebutaan
- Perubahan kepribadian
- Demensia
- Penyakit katup jantung
- Aneurisma
- Peradangan pembuluh darah
Pencegahan Sifilis
Cara terbaik untuk mencegah sifilis adalah dengan melakukan seks yang aman. Menggunakan kondom pada semua jenis kontak seksual adalah cara yang bagus. Selain itu Anda juga harus meperhatikan beberapa hal berikut :
- Hindari berhubungan seks dengan banyak pasangan
- Gunakan bendungan gigi atau kondom saat berhubungan seks oral
- Hindari berbagi mainan seks
- Diskrining untuk infeksi menular seksual dan berbicara dengan pasangan Anda tentang hasilnya
- Sifilis juga bisa ditularkan melalui jarum suntik bersamaan. Hindari berbagi jarum pada pengguna narkoba.
Pengobatan Sifilis
Pengobatan Sifilis primer dan sekunder mudah diobati dengan suntikan penisilin. Penisilin adalah salah satu antibiotik yang paling banyak digunakan dan biasanya cukup efektif dalam mengobati sifilis. Orang yang alergi terhadap penisilin kemungkinan akan diobati dengan antibiotik oral yang berbeda, seperti doksisiklin, azitromisin, atau ceftriakson.
Jika Anda menderita neurosifilis, Anda akan mendapat dosis penisilin harian secara intravena. Sayangnya kerusakan yang disebabkan pada sifilis akhir akan sangat sulit diobati. Bakteri bisa hilang, namun pengobatan kemungkinan besar akan menyebabkan berkurangnya rasa sakit dan ketidaknyamanan pada tubuh Anda.
Selama perawatan, pastikan untuk menghindari kontak seksual sampai semua luka pada tubuh Anda sembuh dan dokter mengatakan bahwa aman untuk melakukan hubungan seks. Jika Anda aktif secara seksual, pasangan Anda juga harus diobati.
Sumber : www.wikipedia.org